Reporter: Khairul Mufid
Corong, Kediri – Rabu (19/11) Aksi demonstrasi ratusan
mahasiswa PC PMII Kediri di Balai Kota Kediri,
berhasil menemui Bapak Wali Kota Kediri untuk menolak kenaikan BBM dan
menjelaskan beberapa permasalahan yang ada di Kota kediri.
Aksi demo yang mengatas namakan PC PMII ini dimulai dari Gedung Nasional Indonesia
(GNI) dan berlanjut di Balai Kota kediri untuk menemui Wali Kota kediri
Abdulloh Abu bakar. Baru beberapa menit tiba di Balai kota, para Demonstran
langsung ditemui oleh Mas Abu dan terlihat langsung berdialog. Dalam dialog
tersebut berisi penolakan terhadapkenaikan BBm dan 6 poin tuntutan untuk segera
ditanggapi dan diselesaikan oleh PEMKOT dalam waktu dekat.
Disaat
berdialog, Findra selaku Ketum PC PMII mengatakan, “Kami secara tegas menolak
kenaikan BBM dan kami menuntut Walikota
untuk segera menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota kediri yang terdiri
dari 6 poin. Yakni, segera menetapkan Upah Minimun Kota/Kabupaten (UMK) di Kota kediri, menstabilkan harga bahan
pokok, membangun dan memperbaiki infrastruktur, serta transparansi pengelolaan
dana dari potongan subsidi BBM, serta
transparansi Kartu Indonesia sehat (KIS), Kartu Indonesia Sejahtera(KIS)
dan Kartu Indonesian Pintar(KIP). selain itu PEMKOT juga dituntut untuk
memperbaiki pelayanan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan yang ada di Kota
kediri”, Jelasnya.
Pada
saat itu pula mas Abu langsung menanggapi, kami juga sependapat dengan sampean
semua, bahwa kami selaku PEMKOT Kota Kediri, tidak setuju dan menolak atas
kenaikan BBM, karena akan membuat Ekonomi di Kota ini tidak stabil. Dan kami
tidak bisa berbuat apa apa, karena yang mempunyai wewenang terkait hal ini
adalah pemerintah pusat, khususnya bapak Presiden. tegasnya” dan beliau juga
akan berusaha menyampaikan kepada Presiden Jokowi terkait penolakan kenaikan
harga BBM ini.
Untuk 6 poin yang dituntut oleh para demonstrasi, Mas abu akan segera merapat dengan
Instansi-instansi terkait untuk mengoreksi dan memperbaiki semuanya. Karena
akibat dari kenaikan harga BBM ini semua aspek pasti akan terkena dampaknya.
Imbuhnya”
Setelah berdialog, para demonstran meminta Mas Abu untuk menandatangani
dan menyetempel 6 tuntutan diatas tersebut agar tidak hanya omong kosong dan
ada tindak lanjutnya. Walaupun ada sebagian tuntutan yang kurang disetujuinya,
namun pada akhirnya Mas Abu menuruti permintaan demonstran untuk menandatangani
dan membubuhkan Stempel PEMKOT Kediri. Begitu itu selesai terjadi, Mas Abu
langsung kembali ke Rumah dinasnya dan para Demonstran bersorak-sorak dan
langsung membubarkan diri
0 Komentar